Sunday, May 5, 2013

Dari Redaksi

Netter yang budiman,

sekiranya boleh saya ingin mengutip kata-kata mutiara dari Benjamin Franklin, salah satu dari the founding fathers Amerika, If you would not be forgotten as soon as you are dead and rotten, either write something worth reading or do things worth the writing. Terjemahan bebasnya kurang lebih, Bila anda tidak ingin dilupakan orang, tulislah sesuatu yang layak dibaca atau lakukan sesuatu yang layak ditulis.

Melakukan sesuatu yang layak untuk ditulis mungkin relatif lebih sulit. Tetapi, menulis sesuatu yang layak dibaca tentu jauh lebih mudah. Sederhananya, kita tinggal berimajinasi, mengambil alat tulis atau menyiapkan seperangkat komputer/laptop, tuliskan atau ketikkan sesuatu pada papan ketik anda. Tak perlu harus berdarah-darah di peperangan, tak perlu bermandi keringat di bawah terik matahari, cukup duduk di meja dan woaalllllaaaaaa...jadilah satu manuskrip yang suatu saat ribuan tahun yang akan datang bisa membuat orang ingat akan diri anda.

Tapi mungkin faktanya tidak sesederhana itu. Mungkin kita perlu melakukan riset yang kompleks, mengumpulkan data yang tidak terbatas, berpikir keras untuk merangkum kata demi kata, bahkan mungkin perlu bermalam-malam bergadang untuk menyiapkan satu tulisan yang benar-benar layak dibaca orang. Itu mungkin sulit bagi kebanyakan orang, tapi tetap itu masih lebih mudah daripada harus melakukan sesuatu yang hebat yang membuat orang ingin menuliskan hal yang kita lakukan itu.

Terlebih lagi, bila kita tidak terbiasa menulis, hanya untuk membuat kalimat pembuka tulisan saja rasanya otak kita buntu. Setengah mampus, kalau orang Betawi bilang. Bayangkan, bagaimana kita bisa membuat satu tulisan panjang yang berkualitas dan layak dibaca bila hanya untuk menuliskan satu kalimat saja, kita harus memeras otak sedemikian kuatnya. Mungkin harus berbulan-bulan membaca teori menulis untuk bisa menghasilkan sebentuk tulisan yang diterima oleh kritikus sastra kenamaan. Atau kita harus berkutat dengan diktat-diktat super tebal yang membuat kacamata minus kita jadi semakin tebal pula, baru tulisan kita dapat memenuhi kaidah-kaidah penulisan yang baik.

Lupakan tentang tulisan yang berkualitas, lupakan juga kaidah-kaidah penulisan yang kompleks dan memusingkan. Tulisan yang baik adalah tulisan yang mudah dan enak dibaca. Begitu menurut hemat kami.
Selagi kita tetap mau untuk tidak berhenti menulis, suatu saat segala teorema dan postulat tentang menulis pasti kita kuasai. Alah bisa karena biasa, begitu kata pepatah.

Satu lagi yang tak kalah penting, menulis akan lebih baik bila tak hanya segelintir orang yang membaca. Meski tak disebutkan dalam kalimatnya, Benjamin Franklin telah mempraktekkan itu.Tak hanya menulis, dia juga berhasil dalam bisnis percetakan. Kombinasi keduanya membuatnya terkenal sampai saat ini--selain juga karena berbagai tindakan besar yang dilakukannya.

Semangat itulah yang ingin dihidupkan oleh Buletin Entuyut. Menulis dan mempublikasikan tulisan seluas-luasnya. Meski hanya tulisan pendek yang sederhana. Sebab sederhana tidak selalu tidak bermakna. Justru dalam kesederhanaan kita dapat menemukan sesuatu yang unik dan menarik.

Maka, selamat menikmati blog ini. Sebuah blog yang sederhana, namun dilandasi dengan semangat untuk selalu bermakna. Agar tulisan yang dibuat oleh para penulis, kontributor, dan sidang redaksi kami tak hanya dapat dinikmati oleh segelintir orang tetapi juga oleh dunia. Sehingga suatu saat nanti, orang akan ingat bahwa Buletin Entuyut pernah dan akan selalu bermakna bagi konservasi dan penyelamatan aset kekayaan sumberdaya alam hayati dan ekosistem di Kalimantan Barat.

Sekali lagi, selamat menikmati hidangan kami, dalam kesederhanaan dan keunikan yang (semoga) tetap bermakna... (pemred).
Kembali ke Beranda