Netter yang budiman,
sekiranya boleh saya ingin mengutip kata-kata mutiara dari Benjamin Franklin, salah satu dari the founding fathers Amerika, If
you would not be forgotten as soon as you are dead and rotten, either
write something worth reading or do things worth the writing.
Terjemahan bebasnya kurang lebih, Bila anda tidak ingin dilupakan orang,
tulislah sesuatu yang layak dibaca atau lakukan sesuatu yang layak
ditulis.
Melakukan sesuatu yang layak untuk ditulis
mungkin relatif lebih sulit. Tetapi, menulis sesuatu yang layak dibaca
tentu jauh lebih mudah. Sederhananya, kita tinggal berimajinasi,
mengambil alat tulis atau menyiapkan seperangkat komputer/laptop,
tuliskan atau ketikkan sesuatu pada papan ketik anda. Tak perlu harus
berdarah-darah di peperangan, tak perlu bermandi keringat di bawah terik
matahari, cukup duduk di meja dan woaalllllaaaaaa...jadilah satu
manuskrip yang suatu saat ribuan tahun yang akan datang bisa membuat
orang ingat akan diri anda.
Tapi mungkin faktanya tidak
sesederhana itu. Mungkin kita perlu melakukan riset yang kompleks,
mengumpulkan data yang tidak terbatas, berpikir keras untuk merangkum
kata demi kata, bahkan mungkin perlu bermalam-malam bergadang untuk
menyiapkan satu tulisan yang benar-benar layak dibaca orang. Itu mungkin
sulit bagi kebanyakan orang, tapi tetap itu masih lebih mudah daripada
harus melakukan sesuatu yang hebat yang membuat orang ingin menuliskan
hal yang kita lakukan itu.
Terlebih lagi, bila kita
tidak terbiasa menulis, hanya untuk membuat kalimat pembuka tulisan saja
rasanya otak kita buntu. Setengah mampus, kalau orang Betawi bilang.
Bayangkan, bagaimana kita bisa membuat satu tulisan panjang yang
berkualitas dan layak dibaca bila hanya untuk menuliskan satu kalimat
saja, kita harus memeras otak sedemikian kuatnya. Mungkin harus
berbulan-bulan membaca teori menulis untuk bisa menghasilkan sebentuk
tulisan yang diterima oleh kritikus sastra kenamaan. Atau kita harus
berkutat dengan diktat-diktat super tebal yang membuat kacamata minus
kita jadi semakin tebal pula, baru tulisan kita dapat memenuhi
kaidah-kaidah penulisan yang baik.
Lupakan tentang
tulisan yang berkualitas, lupakan juga kaidah-kaidah penulisan yang
kompleks dan memusingkan. Tulisan yang baik adalah tulisan yang mudah
dan enak dibaca. Begitu menurut hemat kami.
Selagi kita tetap mau
untuk tidak berhenti menulis, suatu saat segala teorema dan postulat
tentang menulis pasti kita kuasai. Alah bisa karena biasa, begitu kata
pepatah.
Satu lagi yang tak kalah penting, menulis akan
lebih baik bila tak hanya segelintir orang yang membaca. Meski tak
disebutkan dalam kalimatnya, Benjamin Franklin telah mempraktekkan
itu.Tak hanya menulis, dia juga berhasil dalam bisnis percetakan.
Kombinasi keduanya membuatnya terkenal sampai saat ini--selain juga
karena berbagai tindakan besar yang dilakukannya.
Semangat
itulah yang ingin dihidupkan oleh Buletin Entuyut. Menulis dan
mempublikasikan tulisan seluas-luasnya. Meski hanya tulisan pendek yang
sederhana. Sebab sederhana tidak selalu tidak bermakna. Justru dalam
kesederhanaan kita dapat menemukan sesuatu yang unik dan menarik.
Maka,
selamat menikmati blog ini. Sebuah blog yang sederhana, namun dilandasi
dengan semangat untuk selalu bermakna. Agar tulisan yang dibuat oleh
para penulis, kontributor, dan sidang redaksi kami tak hanya dapat
dinikmati oleh segelintir orang tetapi juga oleh dunia. Sehingga suatu
saat nanti, orang akan ingat bahwa Buletin Entuyut pernah dan akan
selalu bermakna bagi konservasi dan penyelamatan aset kekayaan
sumberdaya alam hayati dan ekosistem di Kalimantan Barat.
Sekali lagi, selamat menikmati hidangan kami, dalam kesederhanaan dan keunikan yang (semoga) tetap bermakna... (pemred).
Kembali ke Beranda